Artikel
7 Cara Mengatasi Financial Distress dan Penyebabnya!
Masa pandemi seperti ini telah membuat banyak perusahaan mengalami financial distress. Ketika perusahaan mengalami financial distress pasti akan berusaha keras untuk mempertahankan kondisi keuangannya.
Salah satu cara yang biasanya dilakukan yaitu dengan melakukan efisiensi bisnis dengan cara menerapkan kebijakan PHK. Lantas, apa pengertian financial distress dan apa penyebabnya?
Apa itu Financial Distress?
Financial distress atau kondisi kesulitan keuangan merupakan suatu kondisi yang pasti dialami oleh perusahaan. Financial distress adalah tahap penurunan kondisi keuangan atau financial yang terjadi pada perusahaan sebelum terjadinya likuidasi ataupun kebangkrutan (Plat HD dan Plat MB 2002).
Suatu perusahaan bisa dikategorikan sedang mengalami financial distress apabila perusahaan menunjukkan angka negatif pada laba operasi, laba bersih dan juga nilai buku ekuitas serta perusahaan mengalami merger (Brahmana 2007).
Pengertian lain dari financial distress adalah suatu kondisi dimana perusahaan mengalami kesulitan keuangan sebelum terjadinya kebangkrutan sehingga mengakibatkan perusahaan melakukan likuidasi.
Penyebab Financial Distress
Suatu perusahaan yang mengalami financial distress pasti ada penyebabnya. Berikut ini beberapa penyebab terjadinya financial distress.
1. Kesulitan Arus Kas
Penyebab financial distress yang pertama yaitu perusahaan kesulitan arus kas. Kondisi seperti ini terjadi akibat pendapatan perusahaan dari hasil operasional ternyata tidak cukup untuk menutupi seluruh beban usaha yang muncul karena aktivitas operasional tersebut.
Tidak hanya itu saja, kesulitan arus kas juga bisa terjadi karena adanya kesalahan manajemen ketika mengelola aliran kas perusahaan dalam melakukan pembayaran berbagai macam operasional perusahaan. Kondisi ini akan semakin memperburuk kondisi keuangan perusahaan.
2. Besarnya Jumlah Utang
Untuk menutupi biaya operasional perusahaan biasanya perusahaan akan mengambil utang. Utang yang diambil harus dibayar. Kondisi ini pasti akan menimbulkan kewajiban bagi perusahaan untuk mengembalikan tersebut di masa depan.
Ketiga tagihan hutang sudah jatuh tempo, sedangkan perusahaan tidak memiliki uang yang cukup untuk melunasi semua utangnya. Kondisi ini memungkinkan pihak kreditur menyita aset perusahaan untuk menutupi kekurangan pembayaran tagihan utang.
3. Kerugian Kegiatan Operasional Perusahaan dalam Beberapa Tahun
Penyebab financial distress yang terakhir yaitu akibat kerugian kegiatan operasional perusahaan dalam beberapa tahun. Kerugian operasional perusahaan bisa mengakibatkan arus kas menjadi negatif. Kondisi ini bisa terjadi karena beban perusahaan yang lebih besar dalam hal pendapatan yang diperoleh perusahaan.
Meskipun perusahaan mampu mengatasi tiga masalah yang disebutkan diatas, bukan berarti perusahaan bisa menghindari financial distress. Kenapa demikian?
Karena masih ada faktor eksternal perusahaan yang bisa menyebabkan financial distress. Faktor eksternal tersebut seperti tarif pajak yang meningkat, kebijakan suku bunga pinjaman meningkat dan sebagainya.
Cara Mudah Mengatasi Financial Distress
Meski perusahaan sedang mengalami financial distress, bukan berarti kondisi ini tidak bisa diatasi.
Namun, perusahaan bisa saja mengalami kerugian apabila kondisi tersebut tidak segera ditangani. Harus ada kerjasama antara pimpinan perusahaan dan manajemen untuk menghindari atau mengatasi financial distress. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi financial distress:
1. Menjual Beberapa Aset yang Dimiliki
Cara mengatasi financial distress yang pertama yaitu perusahaan bisa menjual beberapa aset yang dimiliki. Misalnya, gedung, tanah, kendaraan, masing dan sebagainya.
Menjual aset tersebut artinya perusahaan akan mendapatkan uang untuk mengembalikan modal investor dan juga operasional perusahaan masih tetap bisa dijalankan meskipun dengan memiliki modal yang minim.
2. Melakukan Batasan Belanja Modal untuk Ekspansi Bisnis
Untuk menyelamatkan perusahaan dari financial distres, perusahaan tidak harus mengeluarkan modal untuk melakukan ekspansi bisnis.
Modal yang dimiliki sebaiknya lebih difokuskan untuk menghemat keuangan supaya lebih efisien sehingga kondisi keuangan perusahaan bisa kembali pulih seperti semula.
3. Perusahaan Mengambil Tindakan Merger dengan Perusahaan Lainnya
Cara mengatasi financial distress selanjutnya yaitu mengambil tindakan merger dengan perusahaan lainnya. Merger itu sendiri merupakan kombinasi atas dua atau lebih perusahaan untuk menjadi satu.
Dimana perusahaan akan mengambil ataupun membeli seluruh aset dan juga liabilitas perusahaan sehingga perusahaan yang melakukan merger mempunyai saham minimal 50%.
Cara yang satu ini biasanya akan dipilih oleh perusahaan jika kondisinya benar-benar mengkhawatirkan.
4. Pengajuan Restrukturisasi Kredit Kepada Bank
Cara mengatasi financial distress satu ini akan dilakukan apabila perusahaan benar-benar sudah tidak mampu lagi untuk membayar bunga kredit kepada pihak bank.
Biasanya perusahaan akan meminta ke pihak bank untuk dibuatkan jadwal ulang pengembalian bunga kreditnya.
5. Pengajuan Kredit Tambahan kepada Bank
Selain perusahaan bisa mengajukan restrukturisasi kredit, biasanya pihak bank juga akan menawarkan solusi lainnya untuk mengatasi masalah financial distress.
Penawaran yang diberikan pihak bank yaitu memberikan kredit tambahan supaya bisa mengubah utang bank menjadi modal tambahan, Modal tambahan tersebut bisa digunakan untuk menjalankan operasional perusahaan.
6. Menerbitkan Saham atau Obligasi Baru
Pada umumnya, setelah perusahaan mampu mengembalikan modal kepada para investor, maka perusahaan bisa menerbitkan saham maupun obligasi.
Saham ataupun obligasi baru yang diterbitkan bisa digunakan untuk pendanaan jangka panjang serta meningkatkan modal perusahaan.
7. Mengajukan Permohonan Bangkrut
Cara mengatasi financial distress yang terakhir yaitu pihak perusahaan mengajukan permohonan bangkrut. Jika hal ini dilakukan maka perusahaan akan dinyatakan legal secara hukum dan dapat dipertanggungjawabkan kondisi financial distress yang dialami kepada publik.
Namun, sebelum melakukan hal itu perusahaan harus melakukan pendekatan dengan kreditur. Selain itu juga harus membawa rencana reorganisasi perusahaan.
Nah itulah informasi tentang financial distress yang perlu diketahui dan dipahami. Jika Anda merupakan konsultan pajak dan akuntansi yang saat ini ingin kinerja yang dilakukan menjadi lebih efektif dan efisien, direkomendasikan untuk menggunakan Systemever.
Produk i1-AccounTax Service dari Systemever bisa digunakan oleh konsultan pajak dan akuntansi dalam mengelola informasi keuangan dari klien dalam satu sistem online.
Cara menggunakannya sangatlah mudah, yaitu cukup upload database semudah copy paste dari microsoft excel. Data klien bisa dilihat dan dikelola menggunakan produk ini.
Dengan pengelolaan pencatatan keuangan yang baik dan rapi, perusahaan bisa menghindari adanya financial distress dengan lebih baik. Produk i1 AccounTax Service adalah jawaban dari pengelolaan keuangan yang baik dan terintegrasi di sebuah perusahaan.