Artikel
Sebagai orang yang menggeluti dunia bisnis harus memiliki pengetahuan yang cukup mengenai bisnis, seperti tanda-tanda cash burnout dan tata cara mengatasinya.
Ini penting untuk dilakukan supaya bisnis yang didirikan bisa berjalan dengan lancar dan berkembang dengan baik.
Salah satu hal yang penting untuk pebisnis lakukan adalah mengenali tanda cash burnout dan bagaimana cara mengatasinya.
Cash Burnout dan Tandanya
Sebenarnya, apa itu cash burnout? Cash burnout adalah kondisi ketika bisnis yang dijalankan sudah tidak memiliki uang kas lagi.
Kondisi cash burnout sering dialami pebisnis saat akhir bulan dikarenakan uang kas yang ada digunakan untuk berbagai keperluan.
Beberapa tanda cash burnout bisa Anda lihat contohnya ketika pebisnis sudah tidak memiliki alokasi dana untuk membayar gaji karyawan, membayar sewa tempat, membayar invoice dari supplier dan sebagainya.
Dalam menjalankan bisnis sebisa mungkin jangan sampai mengalami cash burnout meski sudah akhir bulan.
Cash burnout harus dihindari supaya bisnis bisa berjalan dengan baik. Namun, dalam dunia bisnis cash burnout sering terjadi terlebih bisnis tersebut didanai oleh ventura capital atau entitas lain.
Akan tetapi, Anda tidak perlu khawatir karena ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghindari cash burnout, antara lain:
Panduan dan Cara Menghindari Cash Burnout
1. Berhenti Menggunakan Perasaan dan Intuisi Saja
Sebagai manusia pasti memiliki perasaan dan intuisi, tanpa terkecuali seorang pebisnis. Bagi pebisnis perasaan maupun intuisi menjadi faktor krusial.
Namun, tidak semua hal dalam bisnis bisa diatasi dengan hanya menggunakan perasaan dan intuisi saja.
Contohnya yaitu persoalan yang berkaitan dengan keuangan. Dalam bisnis keuangan harus dikelola dengan baik dan harus ada laporan keuangan yang disajikan dengan detail dan jelas.
Supaya bisnis yang dimiliki tidak mengalami cash burnout maka Anda harus berhenti untuk menggunakan perasaan dan intuisi saja, terutama persoalan keuangan.
Persoalan keuangan harus menggunakan data angka yang jelas untuk pengambilan keputusan.
2. Penjualan Tanpa Pencatatan
Semua transaksi yang terjadi, baik pengeluaran maupun pemasukan harus dicatat dengan baik dan benar.
Anda sebagai pemilik bisnis jangan hanya memantau seberapa rame penjualan, jumlah follower Instagram sekarang dan omset bulanan berapa. Cobalah mulai sekarang bertanya mengenai berapa keuntungan bersih yang diterima.
Cash burnout seringkali terjadi akibat banyak pebisnis yang tidak mencatat transaksi keuangannya dengan baik. Dimana pebisnis hanya mencatat arus kas saja sehingga tidak pernah mencatat Income Statement.
Untuk menghindari cash burnout, Anda harus mencatat setiap transaksi keuangan dengan detail.
Jika tidak mau menggunakan cara manual, Anda bisa memanfaatkan keberadaan SystemEver sebagai vendor sistem ERP terbaik di Indonesia.
3. Tidak Punya Budgeting
Banyak cara yang bisa dilakukan oleh bisnis baru atau bisnis yang bisa berkembang untuk mendapatkan kesuksesan.
Salah satu cara yang bisa dilakukan yaitu melakukan proyek-proyek baru. Proyek-proyek baru yang dilakukan membuat banyak pengeluaran tak terduga sehingga pengeluaran menjadi membengkak atau tidak terkontrol.
Biasanya pengeluaran tersebut digunakan untuk hiring new staff, increasing marketing and production cost, dan lainnya.
Pengeluaran yang tidak terkontrol bisa dihindari dengan cara pembuatan proyeksi keuangan (financial projection) atau financial budgeting.
Financial budgeting menjadi salah satu hal yang sangat vital dalam menjalankan proyek baru.
Ini dikarenakan dalam pembuatan financial budgeting dibuat dengan detail, mulai dari budgeting pengeluaran, analisa pendapatan hingga feasibility dari proyek baru tersebut dalam satu angka.
4. Menghindari Bantuan dari Pihak Ketiga
Jika perusahaan sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja, tidak ada salahnya untuk meminta bantuan dari pihak ketiga.
Jika Anda menolak bantuan dari pihak ketiga padahal kondisi bisnis sedang kurang baik maka perusahaan bisa mengalami cash burnout.
Tidak bisa di pungkiri apabila ada banyak pebisnis yang takut menerima bantuan pihak ketiga karena sering menimbulkan kecurigaan dan skeptis.
Namun, jika bantuan pihak ketiga seperti bantuan dari jasa keuangan sangat membantu maka terimalah bantuan tersebut. Terlebih bantuan jasa keuangan yang ditawarkan untuk:
- Menyusun laporan keuangan bulanan
- Mengontrol kondisi keuangan bulanan bisnis
- Menyusun proyek keuangan untuk proyek baru
- Memberikan advis yang berkaitan dengan data keuangan perusahaan.
Itulah informasi tentang tanda cash burnout dan cara mengatasinya bagi pebisnis. Bagi Anda yang sedang menggeluti dunia bisnis, diharapkan untuk mengenal dan memahami cash burnout serta harus tahu bagaimana cara untuk mengatasinya.
Dalam pencatatan keuangan bisnis direkomendasikan untuk menggunakan cloud ERP terbaik, seperti SystemEver.
SystemEver adalah vendor sistem cloud ERP Indonesia yang bisa digunakan untuk mengelola dan memonitoring bisnis yang dijalankan.
SystemEver sebagai cloud ERP terbaik menyediakan beberapa model layanan, salah satunya sistem manajemen inventory alias ERP Trading & Distribution.
ERP Trading & Distribution ini merupakan software sistem ERP untuk perusahaan distribusi dan trading.
Beberapa keuntungan menggunakan ERP Trading & Distribution adalah perusahaan bisa memonitoring sistem penjualan serta menjaga kerahasiaan penjualan, melihat serta mengelola pengiriman memonitoring kinerja penjualan yang dilakukan tenaga penjualan dan masih banyak lagi.
Selain itu, software sistem ERP Trading & Distribution juga bisa dijadikan sebagai sistem penjualan konsinyasi.