Artikel
Kurang lebih sudah 1,5 tahun Indonesia hidup dalam masa pandemi, tidak hanya Indonesia tetapi juga negara di dunia lainnya.
Kondisi pandemi yang tak kunjung usai telah memberikan banyak perubahan bagi masyarakat maupun dunia industri di Indonesia. Di mana pandemi sudah mendisrupsi semua industri di Indonesia, salah satunya industri logistik.
Untuk bisa bertahan di tengah masa pandemi ini maka pelaku bisnis industri logistik harus segera mengambil langkah cepat untuk beradaptasi supaya tetap bisa bertahan. Salah satu cara yang bisa dilakukan yaitu dengan digitalisasi logistik.
Disrupsi industri logistik bisa dilihat dari pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSSB) atau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) membuat berkurangnya loading cargo trailer dan kontainer ekspor.
Akibat dari berkurangnya loading cargo ini membuat rantai pasok barang menjadi terganggu dan mengakibatkan penurunan volume kontainer di berbagai daerah di Indonesia.
Selain itu, sampainya barang ke konsumen menjadi lebih lama dibandingkan sebelum pandemi.
Namun, dibalik itu semua pelaku bisnis telah memiliki jurus adaptasi industri logistik dalam menghadapi masa pandemi Covid-19.
Baca juga: 7 Jenis Industri yang Paling Membutuhkan Jaringan 5G
Fase Adaptasi Digital yang Dibutuhkan Industri Logistik di Indonesia
Ada tiga fase perubahan akibat pandemi, antara lain:
1. Fase Normal
Pada fase ini masyarakat melakukan kebiasaan seperti biasanya. Artinya tidak ada perubahan berarti pada fase normal.
2. Fase New Normal
Sedangkan untuk fase ini, masyarakat melakukan adaptasi supaya bisa tetap bertahan. Dimana pada fase ini perusahaan maupun human resource harus survival mode.
3. Fase Next Normal
Fase next normal adalah proses recovery dan juga growth. Untuk saat ini masih ada sebagian perusahaan yang masih ada di step recovery, sebagian lainnya masih di tahap survival.
Pentingnya Peran Industri Logistik
Industri logistik memiliki peran yang sangat penting pada masa pandemi seperti sekarang ini. Hal ini dikarenakan sekarang pola konsumsi masyarakat telah mengalami perubahan, dari yang awalnya offline menjadi online.
Kondisi ini dikarenakan kebijakan pemerintah yang mengharuskan masyarakat untuk stay at home.
Karena kondisi ini membuat masyarakat lebih memilih untuk belanja secara daring. Mulai dari belanja makanan, pakaian, kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan lainnya.
Pola konsumsi masyarakat yang seperti ini tidak akan bisa dilakukan tanpa ada dukungan dari industri logistik maupun platform e-commerce.
Pola konsumsi masyarakat seperti ini nampaknya akan terus bertahan meski masa pandemi berakhir.
Industri logistik sangat dibutuhkan untuk mengantarkan barang atau produk yang dibeli masyarakat secara online di platform e-commerce.
Maka dari itu, jika industri logistik terganggu atau belum siap maka akan menciptakan sejumlah masalah.
Beberapa masalah yang terjadi adalah kekurangan stok., pasukan material berkurang, pengiriman yang lambat, fluktuasi harga karena ada barang yang sulit didistribusikan dan penghentian produksi maupun distribusi.
Dalam hal ini berarti industri logistik memiliki perang yang sangat penting saat masa pandemi. Maka itu, pelaku bisnis di industri logistik harus segera melakukan inovasi.
Alasannya karena demand untuk barang tertentu yang ingin didistribusikan tetap ada. Namun, perubahan yang terjadi terletak pada tetapi perbedaannya terletak pada cara mengaksesnya saja.
Inovasi yang harus dilakukan oleh pelaku bisnis di industri logistik yaitu pada value, apakah sudah melakukan program bundling ataupun melakukan pivot bisnis supaya tetap bisa survive. Pada kondisi in, mau tidak mau, suka tidak suka, industri logistik harus melakukan digitalisasi produk.
Digitalisasi produk harus dilakukan supaya perusahaan industri bisa mengimbangi pola atau tren konsumsi yang telah berubah, dari offline menjadi online. Contoh adaptasi digital tersebut adalah:
1. Pos Indonesia Meluncurkan Produk Q9
Pos Indonesia tidak mau kalah untuk mengimbangi tren konsumsi masyarakat yang berubah menjadi serba online. Layanan yang diluncurkan oleh Pos Indonesia adalah layanan pengiriman paket sehari sampai atau yang dikenal dengan nama Q9.
Q9 merupakan layanan untuk pengiriman paket dalam kota, dimana paket yang dikirimkan ditargetan bisa sampai hanya dengan waktu 9 jam saja.
Artinya di hari yang sama dengan pemesanan, barang sudah sampai dan dikirim oleh kantor pos ataupun agen pos.
Dengan diluncurkannya layanan ini, Pos Indonesia telah ikut membantu para pelaku UKM dan pelaku bisnis online.
Alasannya karena aspek kecepatan, keamanan maupun kepraktisan menjadi bagian penting suksesnya suatu usaha. Maka dari itu, layanan baru ini mendukung kelancaran bisnis tersebut.
Untuk biaya layanan Q9 juga sangat terjangkau, pengiriman barang dalam kota biayanya sebesar Rp 12 ribu per kilo.
Untuk maksimal pengiriman barang yaitu 5 kilogram. Layanan Q9 sudah bisa dinikmati pelanggan di 60 kota di Indonesia.
Adapun keunggulan dari produk Q9 yaitu melayani layanan jemput barang (pick up service), membuka layanan COD (Cash on Delivery) ataupun bayar di tempat.
Keunggulan yang terakhir yaitu tersedia notifikasi yang akan dikirim kepada penerima barang.
2. Diluncurkannya Aplikasi MyCDP
Cikarang Dry Port (CDP) merupakan pelabuhan darat yang dikelola oleh PT Cikarang Inland Port. Beberapa waktu yang lalu CDP meluncurkan sebuah aplikasi yang diberi nama MyCDP dan bisa diakses dengan mudah melalui Smartphone.
Tujuan dari diluncurkannya aplikasi ini yaitu untuk mempermudah pengguna jasa CDP dalam melakukan aktivitasnya di Cikarang Dry Port.
Selain itu, pengguna aplikasi ini bisa menggunakan layanan CDP melalui smartphone dan bisa diakses dimana dan kapan saja.
Ada lima fitur yang disediakan oleh aplikasi ini, seperti fitur Assign, Reefer Data, Container Tracking, Feeder Service dan Tarif Simulation. Ada juga fitur tambahan yang bernama notifikasi atau pemberitahuan.
Nah itulah informasi tentang adaptasi digital yang dibutuhkan oleh industri logistik di Indonesia. Diharapkan informasi diatasi bisa dipahami dan menginspirasi pelaku bisnis di bidang logistik.
Mungkin masih banyak juga orang yang bertanya-tanya, mengapa perusahaan harus menggunakan software cloud ERP SystemEver yang bisa mensupport jaringan 5G.
Hal itu menjadi salah satu keunggulan dari software sistem ERP SystemEver. Prosesnya juga cepat dan mudah, karena penggunaan software ERP terbaik di Indonesia ini memang sangat mudah dengan bantuan jaringan internet cepat 5G sehingga tidak akan lag pada semua device.
Perusahaan pun tak perlu lagi tenaga IT karena sudah ada software ERP manajemen inventory logistik atau i5 Trading & Distribution yang lebih canggih dari SystemEver.
Dengan adanya sistem cloud ERP SystemEver ini para pengelola atau pemilik perusahaan bisa menghasilkan keputusan dengan baik, demi keuntungan dan kemajuan perusahaan.
Walaupun banyak sekali sistem ERP terbaik yang berkembang di masyarakat saat ini, tetapi SystemEver Indonesia sudah menjadi pilihan terbaik banyak perusahaan di Indonesia.